Senin, 24 Oktober 2011

langkah awal

Hal paling sulit dalam memulai sesuatu adalah langkah awal untuk memulai sesuatu itu. kadang saya berpikir bahwa untuk memulai suatu perjalanan tertentu,saya harus mengawalinya dengan sebuah langkah yang sempurna,baik dan menunjukkan kepastian yang benar-benar dapat membuat saya percaya diri terhadap apa yang akan saya jalani.
Itulah yang saya sebut dengan perancanaan,yaitu ketika saya berusaha mengatur setiap langkah yang saya perlukan untuk menghadapi hal-hal baru yang akan saya jalani. Seiring dengan berjalannya waktu,kadang saya merasa bahwa saya cukup pintar dan hebat dalam mengatur setiap langkah-langkah ini. Namun, bukan namanya keadaan apabila ia datang selalu sesuai dengan dugaan,itulah juga yang saya sebut dengan rintangan. Kadang rintangan itu menjadi besar,bahkan dalam pikiran saya,ia lebih besar dari kekuatan saya,dimana dalam khayalan saya rintangan itu lebih besar dan lebih tinggi dari sebuah gedung sedangkan saya terlihat sangat kecil dibawahnya.
Hal itu membuat saya khawatir dengan langkah-langkah yang telah saya susun sedemikian rupa. Rintangan itu hadir menjadi sebuah sosok yang selalu membayangi pikiran karena selalu berjalan mengikuti sebagai bayang-bayang dalam hari-hari hidupku. Terkadang rintangan itu berspekulasi dengan keadaan yang telah kuatur, bermufakat dengan waktu sehingga aku terjebak dalam langkahku sendiri.
Kini, aku hampir lupa dengan langkah awalku, kucoba untuk mengingat lagi tentang langkah awalku. Apa yang belum kulakukan? apa yang belum kupersiapkan? apa yang belum ku atur? 
Sungguh kini aku terjepit dalam langkah awal itu, kepintaran dan kehebatan terasa sangat tak bermanfaat ketika rintangan ini datang menghadang dan menutup semua pintu.  pertanyaan pun mulai memasuki pikiran, apa dan mengapa itulah yang berusaha mencari jalan keluar. 
Dalam tekanan ini, kutenangkan diri, kubiarkan air mata keluar, kucurahkan beban hati  pada Yang Tak Pernah Kulihat RupaNYA, kubiarkan hatiku terbuka di depanNYA, agar bersama-sama kami menyelidiki tentang perjalanan ini mulai dari langkah awalku. Lalu kudapati satu hal yang sangat kecil, bahkan menurutku terlalu kecil tapi ia memiliki pengaruh yang sangat besar bahkan bagi dunia ini. Hal kecil itu begitu terlupakan, ia tertutupi oleh kepintaranku ,kehebatanku, kesombonganku, dan lain sebagainya. Padahal hal kecil itu adalah jalan dimana seharusnya kaki-kaki ini berjalan untuk sampai ditujuan yang benar. Hal kecil itu adalah DOA. inilah yang terlupakan dalam hidupku ketika aku berusaha mengatur langkah-langkah hidupku. Aku lupa untuk menyerahkah perjalanan hidupku kepada Dia yang lebih berhak mengaturnya, kepada Dia yang lebih berhak menentukannya,kepada Dia yang lebih menguasainya. aku lupa.....
apakah terlambat untuk memulai dari awal lagi????
bagiku tidak, setelah aku sadar bagaimana untuk memulai lagi langkah awal yang baik dan benar untuk mencapai kepastian, maka semua akan terasa aman . Karena rintangan yang dulu menjadi penghambat, yang kuanggap lebih besar dari sebuah gedung bertingkat, kini ku anggap sebagai tantangan untuk lebih mendekatkan ku kepada Dia yang merupakan kepastian hidupku dan yang memberiku kekuatan untuk mengahadapi
tantangan sekaligus rintangan.
Kini, bagiku langkah awal adalah keinginan untuk menerima proses hidup,lewat suatu penyerahan hati kepada yang Maha Kuasa agar sampai kepada tujuan yang ingin kucapai dan apapun yang akan terjadi di dalam perjalanan itu,ku biarkan Dia yang mengatur langkah-langkahku, karena bagiku langkah awal itu adalah DOA

"Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN,maka terlaksanalah segala rencanamu (Amsal 16:3),amin"